Selasa, 09 Juni 2015

KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN BAHASA MASA REMAJA SERTA IMPLIKASINYA DALAM PENDIDIKAN

TUGAS KELOMPOK
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

”KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN BAHASA MASA REMAJA SERTA IMPLIKASINYA DALAM PENDIDIKAN”
(Tugas kelompok ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan tugas mata kuliah perkembagan peserta didik)

Dosen Pengampu :
Siti Nurlaila, S.Psi., M.Psi.
Triana Asih, S.Pd., M.Pd.
UM@.JPG
Disusun Oleh:
 Kelompok 9

No
Nama
Kelas
1.
Lilis Sugiarti
A
2.
Latifah Yolanda Putri
A
3.
Nurma Yasinta
A
4.
Rizki Indah Hakiki
A
5.
Erik Tri Atmajaya
A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMADIYAH METRO
2015


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang memberikan rahmat-Nya sehinggapenulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Karakteristik Perkembangan Bahasa Masa Remaja Serta Implikasinya Dalam Pendidikan” . Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas pada mata kuliah “Perkembangan Peserta Didik” yang dibina oleh Ibu Siti Nurlaila, S.Psi., M.Psi. dan Triana Asih, S.Pd., M.Pd. Selain itu dengan adanya makalah ini diharapkan dapat menambah wawasan kita tentang pentingnya mempelajari Perkembangan Peserta Didik.
Tak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan tugas ini ,baik bantuan material,maupun bantuan berupa dorongan semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas ini tepat waktu.
Akhir kata ,tiada gading yang tak retak,demikian pula dalam penyusunan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan .Oleh karena itu ,penulis meminta kritik dan saran yang bersifat membangun sehingga nantinya dalam menyusun makalah selanjutnya lebih baik.






Metro,Mei 2015


       Penyusun









DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL..................................................................................................... i
KATA PENGANTAR...................................................................................................... ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang permasalahan............................................................................. 1
B.       Rumusan dan pertanyaan.................................................................................... 1
C.       Tujuan dan manfaat pembahasan........................................................................ 2
D.      Metode pembahasan........................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN TEORITIS
A.    Pengertian Perkembangan Bahasa...................................................................... 3
B.     Karakteristik Perkembangan Bahasa Remaja...................................................... 3
C.     Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Bahasa................................ 4
D.    Pengaruh  Kemampuan Berbahasa dengan Kemampuan Berfikir...................... 5
E.     Upaya Pengembangan Bahasa dan Implikasinya Bagi Pendidikan.................... 5
BAB III ANALISIS
A.    Analisis Perkembangan Bahasa Masa Remaja.................................................... 6
B.     Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Bahasa.................. 7
C.     Analisis Pengaruh Kemampuan Berbahasa Terhadap Kemampuan Berpikir...... 9
D.    Analisis Pengembangan Bahasa dan Implikasinya Bagi Pendidikan.................. 9
BAB IV KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A.    Kesimpulan......................................................................................................... 11
B.     Rekomendasi....................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA



BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang Permasalahan
Bahasa merupakan salah satu kemampuan individu yang sangat penting dalam proses belajar di sekolah. Kemampuan berbahasa adalah kemampuan seseorang untuk menyatakan buah pikirannya dalam bentuk ungkapan kata dan kalimat yang bermakna, logis dan sistematis. Kemampuan berbahasa anak berbeda-beda, ada anak yang dapat berbicara dengan lancar, singkat dan jelas, tetapi ada pula yang gagap, berbicara berbelit-belit dan tidak jelas.
Banyak penelitian eksperimental telah dilakukan untuk menemukan faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan dalam penguasaan bahasa anak. Dari sejumlah hasil penelitian tersebut diketahui bahwa faktor nurture dan narture sangat mempengaruhi perkembangan bahasa anak.
Berdasarkan hasil-hasil penelitiannya maka para ahli psikologi perkembangan mendefinisikan perkembangan bahasa sebagai kemampuan individu dalam menguasai kosakata, ucapan, gramatikal, dan etika pengucapannya dalam kurun waktu tertentu sesuai dengan perkembangan umur kronologisnya. Perbandingan antara umur kronologis dengan kemampuan berbahasa individu menunjukkan perkembangan bahasa individu yang bersangkutan.
Sejalan dengan perkembangan psikis remaja yang berada pada fase pencarian jati diri, ada tahapan kemampuan berbahasa pada remaja yang berbeda-beda dari tahap-tahap sebelumnya atau sesudahnya yang kadang-kadang menyimpang dari norma umum seperti munculnya istilah-istilah khusus di kalangan remaja.

B.       Rumusan dan Pertanyaan
1.      Apa yang dimaksud dengan perkembangan bahasa?
2.      Bagiamana karakteristik perkembangan bahasa remaja?
3.      Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa?
4.      Bagaimana pengaruh kemampuan berbahasa terhadap kemampuan berpikir?
5.      Bagaimana upaya pengembangan bahasa dan implikasinya bagi pendidikan?

C.      Tujuan dan Manfaat Pembahasan
1.      Mengetahui dan memahami pengertian perkembangan bahasa.
2.      Mengetahui karakteristik perkembangan bahasa remaja.
3.      Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa.
4.      Mengetahui pengaruh kemampuan berbahasa terhadap kemampuan berpikir
5.      Mengetahui upaya pengembangan bahasa dan implikasinya bagi pendidikan.

D.      Metode Pembahasan
Metode yang digunakan untuk pembuatan makalah ini dengan metode studi pustaka yaitu dengan merujuk buku-buku di perpustakaan, jurnal penelitian dan internet.


BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A.      Pengertian Perkembangan Bahasa
Ali (2011 : 122) menyatakan bahwa perkembangan bahasa merupakan kemampuan individu dalam menguasai kosakata, ucapan, gramatikal, dan etika pengucapannya dalam kurun waktu tertentu sesuai dengan perkembangan umur kronologisnya.
Desmita (2012 : 54-55) menyatakan bahwa kemampuan berbahasa adalah kemampuan seseorang untuk menyatakan  buah pikirannya dalam bentuk ungkapan kata dan kalimat yang bermakna, logis dan sistematis.
Yusuf (2012 : 118) menyatakan bahwa Bahasa merupakan kemampuan untuk berkomunikasi  dengan orang lain. Bahasa merupakan faktor hakiki yang membedakan manusia dengan hewan. Bahasa merupakan anugerah dari Allah Swt, yang dengannya manusia dapat mengenal atau memahami dirinya, sesama manusia, alam, dan penciptanya serta mampu memposisikan dirinya sebagai makhluk berbudaya dan mengembangkan budayanya.
Rukiah (2010 : 79) menyatakan bahwa variasi bahasa berhubungan dengan cara pengungkapan bahasa. Bahasa sebagai alat komunikasi yang dimiliki manusia memiliki wilayah pemakaiannya tersendiri.
Yuliati (2014 : 572 ) menyatakan bahwa dalam lingkungan pergaulan remaja telah dikenal dan berkembang bahasa gaul. Bahasa gaul itu mencampuradukan antara tulisan, lisan, dan gambar, bahkan menggunakan serapan bahasa asing, sehingga semuanya menjadi kacau.
Hermaji (2014 : 449 ) menyatakan bahwa Bahasa alay merupakan bahasa yang sering digunakan oleh para remaja dalam menyampaikan pesan secara singkat atau sms melalui ponsel seluler.

B.       Karakteristik Perkembangan Bahasa Remaja
Ali (2011 : 122) menyatakan bahwa karakteristik perkembangan bahasa remaja sesungguhnya didukung oleh perkembangan kognitif yang menurut jean piaget telah mencapai tahap operasional formal. Sejalan dengan perkembangan kognitifnya, remaja mulai mampu mengaplikasikan prinsip-prinsip berfikir formal atau berfikir ilmiah secara baik pada setiap situasi yang telah mengalami peningkatan kemampuan dalam menyusun pola hubungan secara komperehensip, membandingkan secara kritis antara fakta dan asumsi dengan mengurangi menggunakan simbol-simbol dan termologi konkret dalam mengomunikasikannya.
Fatimah (2006 : 100) menyatakan bahwa Pola bahasa yang dimiliki dan dikuasai anak adalah bahasa yang berkembang di dalam keluarga, yang disebut bahas ibu. Perkembangan bahasa ibu dilengkapi dan diperkaya olek bahasa masyarakat tempat mereka tinggal. Hal ini berarti proses pembentukan kepribadian yang dihasilkan dari pergaulan dengan masyarakat sekitarakan memberi ciri khusus dalam perilaku berbahasa.
               
C.      Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Bahasa
Ali (2011 : 122) menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa yaitu kognisi, pola komunikasi dalam keluarga, jumlah anak atau anggota keluarga, posisi urutan kelahiran, dan kedwibahasaan (bilingualism).
Desmita (2012: 55) menyatakan bahwa perbedaan kecakapan berbahasa anak sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Seperti faktor kecerdasan, pembawaan, lingkungan, fisik, terutama organ bicara, dan sebagainya.
Rukiah (2010: 75) menyatakan bahwa variasi bahasa dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya adalah faktor geografis, faktor penutur, lawan tutur, situasi dan tingkat formalitas peristiwa tutur.
Fishman (1972: 2-3) menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan bahasa seperti umur, jenis kelamin, hubungan kekeluargaan, jabatan, status ekonomi, pendidikan, peristiwa sosial, tempat, waktu, topik, tujuan, dan tingkat keakraban.
Fatimah (2006 : 101) menyatakan bahwa perkembangan bahasa seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu faktor umur, kondisi lingkungan, kecerdasan, status sosial ekonomi keluarga, faktor kondisi fisik.

D.      Pengaruh  Kemampuan Berbahasa dengan Kemampuan Berfikir
Ali (2011 : 125) menyatakan bahwa dalam proses berfikir digunakan simbol-simbol yang memiliki makna atau arti tertentu bagi masing-masing individu.
Fatimah (2006 : 102) menyatakan bahwa Tingkat kemampuan berpikir sangat berpengaruh terhadap kemampuan berbahasa. Demikian pula sebaliknya. Orang yang kemampuan berpikirnya rendah akan mengalami kesulitan dalam menyusun kata-kata atau kalimat yang baik, logis, dan sistematis. Hal ini tentu saja akan menyulitkan mereka dalam berkomunikasi.
                 
E.       Upaya Pengembangan Bahasa dan Implikasinya Bagi Pendidikan
Ali (2011 : 122) menyatakan bahwa intervensi pendidikan yang dilakukan melalui proses belajar dari lingkungan dapat diupayakan dengan memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi perkembangannya bahasa secara optimal.
Fatimah (2006 : 103) menyatakan bahwa Perkembangan bahasa yang menggunakan model pengekspresian secara mandiri, baik lisan maupun tertulis, dengan mendasarkan pada bahan bacaan akan lebih mengembangkan kemampuan dan membentuk pola bahasa anak. Dalam penggunaan model ini, guru harus banyak memberikan rangsangan dan koreksi dalam bentuk diskusi atau komunikasi bebas. Oleh karena itu, sarana pengembangan berbahasa, seperti buku bacaan, surat kabar, majalah, dan lain-lain hendaknya disediakan di sekolah. 


BAB III
ANALISIS
A.           Analisis Perkembangan Bahasa Masa Remaja
Karakteristik perkembangan remaja telah mencapai tahap kopetensi lengkap. Pada usia ini, individu diharapkan telah mempelajari semua bahasa dan keterampilan-keterampilan performasi untuk memahami dan menghasilkan bahasa tertentu dengan baik.
Karakteristik perkembangan bahasa remaja sesungguhnya didukung oleh perkembangan kognitif yang menurut jean piaget telah mencapai tahap operasional formal. Sejalan dengan perkembangan kognitifnya, remaja mulai mampu mengaplikasikan prinsip-prinsip berfikir formal atau berfikir ilmiah secara baik pada setiap situasi yang telah mengalami peningkatan kemampuan dalam menyusun pola hubungan secara komperehensip, membandingkan secara kritis antara fakta dan asumsi dengan mengurangi menggunakan simbol-simbol dan termologi konkret dalam mengomunikasikannya.
Sejalan perkembangan psikis remaja yang berada pada fase pencarian jati diri, pada tahapan kemampuan berhahasa pada remaja yang berbeda dari tahap-tahap sebelum atau sesudah nya yang kadang-kadang menyimpang dari norma umum seperti munculnya istilah-istilah khusus dikalangan remaja. Karakteristik psikologis khas remaja sering kali mendorong remaja membangun dan memiliki bahasa yang relatif berbeda dan bahkan khas untun kalangan remaja sendiri, sampai-sampai tidak jarang orang diluar kalangan remaja kesulitan memahaminya. Dalam perkembangan masyarakat modern sekarang ini, dikota -kota besar bahkan berkembang pesat bahasa khas remaja yang sering dikenal dengan bahasa gaul. Bahkan karena pesatnya perkembangan bahasa gaul ini dan untuk membantu kalangan diluar remaja memahami bahasa mereka, Debby Sahertian (2000) telah menyusun dan menerbitkan sebuah kamus khas remaja yang disebut dengan “kamus bahasa gaul”. Dalam kamus itu tertera sekian ribu bahasa gaul yang menjadi bahasa remaja yang jika kita pelajari sangat berbeda dengan bahasa pada umumnya. Kalangan remaja justru sangat akrab dan sangat memahami bahasa gaul serta merasa lebih aman jika berkomunikasi dengan sesama remaja mengmunakan bahasa gaul.

B.            Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Bahasa
Aliran nativisme berpandangan bahwa perkembangan kemampuan berbahasa seseorang ditentukan oleh faktor-faktor bawaan sejak lahir yang diturunkan oleh orang tuanya. Dengan demikian, jika orang tuanya  memiliki kemampuan berbahasa yang baik dan cepat, perkembangan kemampuan bahasa anak pun juga akan baik dan cepat.
Sementara itu, aliran empirisme atau behaviorisme justru berpandangan sebaliknya, bahwa perkembangan kemampuan berbahasa seseorang tidak ditentukan oleh bawaan sejak lahir melainkan ditentukan oleh proses belajar dan lingkungan sekitarnya. Jadi, menurut aliran ini proses belajar lah yang sangat menentukan perkembangan kemampuan berbahasa seseorang. Dari perspektif ini, meskipun kemampuan bahasa orang tuanya kurang baik dan lambat tetapi jika proses stimulasi dan proses belajar dilakukan secara  intensif dengan lingkungan berbahasa secara baik dan cepat, perkembangan kemampuan bahasa anak menjadi baik dan cepat.
Adapun aliran lain yang cenderung lebih moderat, yaitu aliran konvergensi mengajukan pandangan yang merupakan kolaborasi dari faktor bawaan dan pengaruh lingkungan. Menurut aliran ini perkembangan kemampuan  bahasa seseorang merupakan konvergensi atau perpaduan dari kedua faktor tersebut.
Sedangkan faktor lingkungan  juga besar pengaruhnya  terhadap perkembangan berbahasa seseorang yaitu besarnya kesempatan yang diperoleh dari lingkungannya. Individu yang sehari-harinya banyak berinteraksi dengan lingkungan  yang kaya kemampuan bahasa nya cenderung memiliki kesempatan lebih banyak dan lebih bagus untuk mengembangkan bahasa nya.
Secara rinci dapat didefinisikan sejumlah faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa, yaitu sebagai berikut:
1.      Faktor umur
Bahasa seseorang akan berkembang sejalan dengan pertambahan usia dan pengalamannya. Faktor fisik ikut memengaruhi, karena semakin sempurnanya pertumbuhan organ bicara, serta kerja otot-otot untuk melakukan gerakan-gerakan dan isyarat.
2.      Faktor kondisi lingkungan
Lingkungan tempat anak tumbuh dan berkembang memberi andil yang cukup besar terhadap kemampuan berbahasa. Penggunaan bahasa di lingkungan perkotaan berbeda dengan lingkungan pedesaan. Demikian pula perkembangan bahasa di daerah pantai,pegunungan,dan daerah-daerah terpencil tidaklah sama, sehingga berkembang berbagai bahasa daerah..
3.      Faktor kecerdasan
Untuk meniru bunyi suara, gerakan, dan mengenal simbol-simbol  bahasa diperlukan kemampuan motorik dan intelektual yang baik. Kemempuan motorik berkolerasi positif dengan kemampuan intelektual. Ketepatan meniru, mengumpulkan perpendaharaan kata-kata, menyusun kalimat dengan baik, dan memahami maksud pernyataan orang lain sangat dipengaruhi oleh kemampuan kerja motorik dan kecerdasan seseorang.
4.      Status sosial ekonomi keluarga
Keluarga yang berstatus  sosial ekonomi cukup baik biasanya akan mampu menyadiakan situasi yang baik bagi perkembangan bahasa anak-anaknya. Rangsangan yang di sediakan untuk ditiru oleh anak-anak dari anggota keluarga yang berstatus sosial ekonomi tinggi berbeda dengan keluarga yang berstatus sosial ekonomi rendah. Hal ini tampak dari perkembangan bahasa pada anak-anak yang hidup dari keluarga terdidik. Dengan kata lain, pendidik dan status sosial ekonomi keluarga berpengaruh terhadap perkembangan bahasa anak.
5.      Faktor kondisi fisik
Orang yang cacat dan terganggu kesehatannya, seperti bisu, tuli, gagap, atau organ suara tidak sempurna akan menghambat perkembangannya dalam berbahasa. Orang yang tuli sejak lahir umumnya tidak mampu mengembangkan bahasanya.

C.           Analisis Pengaruh Kemampuan Berbahasa Terhadap Kemampuan Berpikir
Tingkat kemampuan berpikir sangat berpengaruh terhadap kemampuan berbahasa. Demikian pula sebaliknya. Orang yang kemampuan berpikirnya rendah akan mengalami kesulitan dalam menyusun kata-kata atau kalimat yang baik, logis, dan sistematis. Hal ini tentu saja akan menyulitkan mereka dalam berkomunikasi.
Orang menyampaikan ide atau gagasan dengan menggunakan bahasa. Demikian pula menangkap ide atau gagasan orang lain dilakukan melalui bahasa. Menyampaikan dan menangkap makna ide dan gagasan merupakan proses berpikir yang abstrak. Ketidaktepatan menangkap arti bahasa akan berakibat kekaburan persepsi yang diperolehnya. Akibat lebih lanjut adalah hasil proses berpikir menjadi tidak tepat . Ketidaktepatan ini diakibatkan oleh kekurangan dalam berbahasa.

D.           Analisis Pengembangan Bahasa dan Implikasinya Bagi Pendidikan
Kelompok belajar terdiri dari siswa-siswa yang memiliki variasi bahasa yang berbeda-beda, baik kemampuan maupun polanya. Sehubungan dengan itu, dalam mengembangkan strategi belajar mengajar dibidang bahasa, guru perlu memfokuskan pada kemampuan dan keragaman bahasa anak. Anak diminta untuk melakukan pengulangan (meceritakan kembali ) pelajaran yang telah diberikan dengan kata-kata yang disusun sendiri. Dengan  cara ini, guru dapat melakukan identifikasi tentang pola dan tingkat kemampuan bahasa mereka. Kalimat atau cerita anak tentang isi pelajaran perlu diperkaya dan diperluas oleh guru agar mereka mampu menyusun cerita yang lebih komprehensif tentang isi bacaan yanag telah dipelajarinya dengan menggunakan pola bahasa mereka sendiri.
Perkembangan bahasa yang menggunakan model pengekspresian secara mandiri, baik lisan maupun tertulis, dengan mendasarkan pada bahan bacaan akan lebih mengembangkan kemampuan dan membentuk pola bahasa anak. Dalam penggunaan model ini, guru harus banyak memberikan rangsangan dan koreksi dalam bentuk diskusi atau komunikasi bebas. Oleh karena itu, sarana pengembangan berbahasa, seperti buku bacaan, surat kabar, majalah, dan lain-lain hendaknya disediakan di sekolah.


BAB IV
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A.           Kesimpulan
Perkembangan bahasa merupakan kemampuan individu dalam menguasai kosakata, ucapan, gramatikal, dan etika pengucapannya dalam kurun waktu tertentu sesuai dengan perkembangan umur kronologisnya. Sesuai dengan perkembangan psikis remaja yang sdang berada pada fase mencari jati diri maka remaja seringkali membangun dan memiliki bahasa khas remaja. Perkembangan mutakhir bahasa khas remaja sering dikenal dengan istilah bahasa gaul.
Ada tiga aliran yang menjelaskan mengenai faktor-faktor yang memengaruhi  perkembangan bahasa, yaitu aliran nativisme, aliran mpirisme, aliran konvergensi.

B.            Rekomendasi
Keluarga dan lingkungan mempengaruhi proses perkembangan bahasa pada remaja, karena di tempat itulah anak tersebut pertama kalinya melakukan komunikasi. Sehingga sangat perlu menciptakan suasana lingkungan, baik dalam keluarga, sekolah, maupun masyarakat, yang memberikan suasana aman secara psikologis untuk mengungkapkan pemikiran-pemikiran dalam bentuk komunikasi bahasa. Hal tersebut akan membantu perkembangan bahasa remaja karena mereka leluasa dan tidak dihantui oleh kecemasan dan ketakutan untuk mengkomunikasikan apa saja yang dipikirkannya.


DAFTAR PUSTAKA
Ali, Mohammad.2004. Psikologi Remaja. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Desmita.2012. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Fatimah, Enung.2006. Psikologi Perkembangan. Bandung: Pustaka Setia.
Fishman, Joshua.1972. The Sociology Of Language. Massachusstts: New Burry House Publishers.
Hermaji, Bowo.2014. Penggunaan Bahasa Alay Pada Sms Di Kalangan Remaja. Cakrawala volume 8, Mei 2014.
Rukiah, Enung.2010. Ragam Bahasa Remaja Puteri Dalam Percakapan Informasi Di Kampus Upi Tasikmalaya. Jurnal sang guru volume 1 nomor 2 2010.
Yuliati, Nova.2014. Bahasa Gaul Remaja Di Media Sosial. ISSN 2089-3590. Universitas Islam Bandung.
Yusuf, Syamsu.2004. Psikologi Perkembangan Anak Dan Remaja. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.