TUGAS
KELOMPOK
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
”KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN
BAHASA MASA REMAJA SERTA IMPLIKASINYA DALAM PENDIDIKAN”
(Tugas
kelompok ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan
tugas mata kuliah perkembagan peserta didik)
Dosen
Pengampu :
Siti Nurlaila, S.Psi., M.Psi.
Triana Asih, S.Pd., M.Pd.

Disusun Oleh:
Kelompok 9
|
No
|
Nama
|
Kelas
|
|
1.
|
Lilis Sugiarti
|
A
|
|
2.
|
Latifah Yolanda
Putri
|
A
|
|
3.
|
Nurma Yasinta
|
A
|
|
4.
|
Rizki Indah Hakiki
|
A
|
|
5.
|
Erik Tri Atmajaya
|
A
|
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMADIYAH METRO
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis
panjatkan kepada Allah SWT yang memberikan rahmat-Nya sehinggapenulis dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Karakteristik Perkembangan Bahasa Masa Remaja
Serta Implikasinya Dalam Pendidikan” . Makalah ini
disusun untuk memenuhi tugas pada mata kuliah “Perkembangan Peserta Didik” yang dibina oleh Ibu Siti Nurlaila, S.Psi., M.Psi. dan Triana Asih,
S.Pd., M.Pd. Selain itu dengan adanya makalah ini diharapkan dapat menambah
wawasan kita tentang pentingnya mempelajari Perkembangan Peserta Didik.
Tak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan tugas ini ,baik bantuan
material,maupun bantuan berupa dorongan semangat sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas ini tepat waktu.
Akhir kata ,tiada gading yang tak retak,demikian pula
dalam penyusunan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan .Oleh
karena itu ,penulis meminta kritik dan saran yang bersifat membangun sehingga
nantinya dalam menyusun makalah selanjutnya lebih baik.
Metro,Mei 2015
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL..................................................................................................... i
KATA PENGANTAR...................................................................................................... ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang permasalahan............................................................................. 1
B. Rumusan dan pertanyaan.................................................................................... 1
C. Tujuan dan manfaat pembahasan........................................................................ 2
D. Metode pembahasan........................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN TEORITIS
A.
Pengertian Perkembangan Bahasa......................................................................
3
B.
Karakteristik Perkembangan Bahasa Remaja...................................................... 3
C.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Bahasa................................ 4
D.
Pengaruh
Kemampuan Berbahasa dengan Kemampuan Berfikir...................... 5
E.
Upaya Pengembangan Bahasa dan Implikasinya Bagi
Pendidikan.................... 5
BAB III ANALISIS
A.
Analisis Perkembangan Bahasa Masa Remaja.................................................... 6
B.
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Perkembangan Bahasa.................. 7
C.
Analisis Pengaruh Kemampuan Berbahasa Terhadap
Kemampuan Berpikir...... 9
D.
Analisis Pengembangan Bahasa dan Implikasinya Bagi
Pendidikan.................. 9
BAB IV KESIMPULAN
DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan......................................................................................................... 11
B. Rekomendasi....................................................................................................... 11
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Permasalahan
Bahasa
merupakan salah satu kemampuan individu yang sangat penting dalam proses belajar
di sekolah. Kemampuan berbahasa adalah kemampuan seseorang untuk menyatakan
buah pikirannya dalam bentuk ungkapan kata dan kalimat yang bermakna, logis dan
sistematis. Kemampuan berbahasa anak berbeda-beda, ada anak yang dapat
berbicara dengan lancar, singkat dan jelas, tetapi ada pula yang gagap,
berbicara berbelit-belit dan tidak jelas.
Banyak
penelitian eksperimental telah dilakukan untuk menemukan faktor-faktor yang
mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan dalam penguasaan bahasa anak. Dari
sejumlah hasil penelitian tersebut diketahui bahwa faktor nurture dan narture
sangat mempengaruhi perkembangan bahasa anak.
Berdasarkan
hasil-hasil penelitiannya maka para ahli psikologi perkembangan mendefinisikan
perkembangan bahasa sebagai kemampuan individu dalam menguasai kosakata,
ucapan, gramatikal, dan etika pengucapannya dalam kurun waktu tertentu sesuai
dengan perkembangan umur kronologisnya. Perbandingan antara umur kronologis
dengan kemampuan berbahasa individu menunjukkan perkembangan bahasa individu
yang bersangkutan.
Sejalan
dengan perkembangan psikis remaja yang berada pada fase pencarian jati diri,
ada tahapan kemampuan berbahasa pada remaja yang berbeda-beda dari tahap-tahap
sebelumnya atau sesudahnya yang kadang-kadang menyimpang dari norma umum
seperti munculnya istilah-istilah khusus di kalangan remaja.
B.
Rumusan dan Pertanyaan
1.
Apa
yang dimaksud dengan perkembangan bahasa?
2.
Bagiamana
karakteristik perkembangan bahasa remaja?
3.
Apa
saja faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa?
4.
Bagaimana
pengaruh kemampuan berbahasa terhadap kemampuan berpikir?
5.
Bagaimana
upaya pengembangan bahasa dan implikasinya bagi pendidikan?
C.
Tujuan dan Manfaat Pembahasan
1.
Mengetahui
dan memahami pengertian perkembangan bahasa.
2.
Mengetahui
karakteristik perkembangan bahasa remaja.
3.
Mengetahui
faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa.
4.
Mengetahui
pengaruh kemampuan berbahasa terhadap kemampuan berpikir
5.
Mengetahui
upaya pengembangan bahasa dan implikasinya bagi pendidikan.
D.
Metode Pembahasan
Metode
yang digunakan untuk pembuatan makalah ini dengan metode studi pustaka yaitu
dengan merujuk buku-buku di perpustakaan, jurnal penelitian dan internet.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A.
Pengertian Perkembangan Bahasa
Ali
(2011 : 122) menyatakan bahwa perkembangan bahasa merupakan kemampuan individu
dalam menguasai kosakata, ucapan, gramatikal, dan etika pengucapannya dalam
kurun waktu tertentu sesuai dengan perkembangan umur kronologisnya.
Desmita
(2012 : 54-55) menyatakan bahwa kemampuan berbahasa adalah kemampuan seseorang
untuk menyatakan buah pikirannya dalam
bentuk ungkapan kata dan kalimat yang bermakna, logis dan sistematis.
Yusuf
(2012 : 118) menyatakan bahwa Bahasa merupakan kemampuan untuk
berkomunikasi dengan orang lain. Bahasa
merupakan faktor hakiki yang membedakan manusia dengan hewan. Bahasa merupakan
anugerah dari Allah Swt, yang dengannya manusia dapat mengenal atau memahami
dirinya, sesama manusia, alam, dan penciptanya serta mampu memposisikan dirinya
sebagai makhluk berbudaya dan mengembangkan budayanya.
Rukiah
(2010 : 79) menyatakan bahwa variasi bahasa berhubungan dengan cara
pengungkapan bahasa. Bahasa sebagai alat komunikasi yang dimiliki manusia
memiliki wilayah pemakaiannya tersendiri.
Yuliati
(2014 : 572 ) menyatakan bahwa dalam lingkungan pergaulan remaja telah dikenal
dan berkembang bahasa gaul. Bahasa gaul itu mencampuradukan antara tulisan,
lisan, dan gambar, bahkan menggunakan serapan bahasa asing, sehingga semuanya
menjadi kacau.
Hermaji
(2014 : 449 ) menyatakan bahwa Bahasa alay merupakan bahasa yang sering
digunakan oleh para remaja dalam menyampaikan pesan secara singkat atau sms
melalui ponsel seluler.
B.
Karakteristik Perkembangan Bahasa Remaja
Ali
(2011 : 122) menyatakan bahwa karakteristik perkembangan bahasa remaja
sesungguhnya didukung oleh perkembangan kognitif yang menurut jean piaget telah
mencapai tahap operasional formal. Sejalan dengan perkembangan kognitifnya,
remaja mulai mampu mengaplikasikan prinsip-prinsip berfikir formal atau
berfikir ilmiah secara baik pada setiap situasi yang telah mengalami
peningkatan kemampuan dalam menyusun pola hubungan secara komperehensip,
membandingkan secara kritis antara fakta dan asumsi dengan mengurangi
menggunakan simbol-simbol dan termologi konkret dalam mengomunikasikannya.
Fatimah
(2006 : 100) menyatakan bahwa Pola bahasa yang dimiliki dan dikuasai anak
adalah bahasa yang berkembang di dalam keluarga, yang disebut bahas ibu. Perkembangan
bahasa ibu dilengkapi dan diperkaya olek bahasa masyarakat tempat mereka
tinggal. Hal ini berarti proses pembentukan kepribadian yang dihasilkan dari
pergaulan dengan masyarakat sekitarakan memberi ciri khusus dalam perilaku
berbahasa.
C.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Bahasa
Ali
(2011 : 122) menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa
yaitu kognisi, pola komunikasi dalam keluarga, jumlah anak atau anggota
keluarga, posisi urutan kelahiran, dan kedwibahasaan (bilingualism).
Desmita
(2012: 55) menyatakan bahwa perbedaan kecakapan berbahasa anak sangat
dipengaruhi oleh berbagai faktor. Seperti faktor kecerdasan, pembawaan,
lingkungan, fisik, terutama organ bicara, dan sebagainya.
Rukiah
(2010: 75) menyatakan bahwa variasi bahasa dipengaruhi oleh berbagai faktor,
diantaranya adalah faktor geografis, faktor penutur, lawan tutur, situasi dan
tingkat formalitas peristiwa tutur.
Fishman
(1972: 2-3) menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan bahasa
seperti umur, jenis kelamin, hubungan kekeluargaan, jabatan, status ekonomi,
pendidikan, peristiwa sosial, tempat, waktu, topik, tujuan, dan tingkat
keakraban.
Fatimah
(2006 : 101) menyatakan bahwa perkembangan bahasa seseorang dipengaruhi oleh beberapa
faktor, yaitu faktor umur, kondisi lingkungan, kecerdasan, status sosial
ekonomi keluarga, faktor kondisi fisik.
D.
Pengaruh Kemampuan Berbahasa dengan Kemampuan Berfikir
Ali
(2011 : 125) menyatakan bahwa dalam proses berfikir digunakan simbol-simbol
yang memiliki makna atau arti tertentu bagi masing-masing individu.
Fatimah
(2006 : 102) menyatakan bahwa Tingkat kemampuan berpikir sangat berpengaruh
terhadap kemampuan berbahasa. Demikian pula sebaliknya. Orang yang kemampuan
berpikirnya rendah akan mengalami kesulitan dalam menyusun kata-kata atau
kalimat yang baik, logis, dan sistematis. Hal ini tentu saja akan menyulitkan
mereka dalam berkomunikasi.
E.
Upaya Pengembangan Bahasa dan Implikasinya Bagi
Pendidikan
Ali
(2011 : 122) menyatakan bahwa intervensi pendidikan yang dilakukan melalui
proses belajar dari lingkungan dapat diupayakan dengan memberikan kesempatan
seluas-luasnya bagi perkembangannya bahasa secara optimal.
Fatimah
(2006 : 103) menyatakan bahwa Perkembangan bahasa yang menggunakan model
pengekspresian secara mandiri, baik lisan maupun tertulis, dengan mendasarkan
pada bahan bacaan akan lebih mengembangkan kemampuan dan membentuk pola bahasa
anak. Dalam penggunaan model ini, guru harus banyak memberikan rangsangan dan
koreksi dalam bentuk diskusi atau komunikasi bebas. Oleh karena itu, sarana
pengembangan berbahasa, seperti buku bacaan, surat kabar, majalah, dan
lain-lain hendaknya disediakan di sekolah.
BAB III
ANALISIS
A.
Analisis Perkembangan Bahasa Masa Remaja
Karakteristik
perkembangan remaja telah mencapai tahap kopetensi lengkap. Pada usia ini,
individu diharapkan telah mempelajari semua bahasa dan
keterampilan-keterampilan performasi untuk memahami dan menghasilkan bahasa
tertentu dengan baik.
Karakteristik
perkembangan bahasa remaja sesungguhnya didukung oleh perkembangan kognitif
yang menurut jean piaget telah mencapai tahap operasional formal. Sejalan
dengan perkembangan kognitifnya, remaja mulai mampu mengaplikasikan
prinsip-prinsip berfikir formal atau berfikir ilmiah secara baik pada setiap
situasi yang telah mengalami peningkatan kemampuan dalam menyusun pola hubungan
secara komperehensip, membandingkan secara kritis antara fakta dan asumsi
dengan mengurangi menggunakan simbol-simbol dan termologi konkret dalam
mengomunikasikannya.
Sejalan
perkembangan psikis remaja yang berada pada fase pencarian jati diri, pada
tahapan kemampuan berhahasa pada remaja yang berbeda dari tahap-tahap sebelum
atau sesudah nya yang kadang-kadang menyimpang dari norma umum seperti
munculnya istilah-istilah khusus dikalangan remaja. Karakteristik psikologis
khas remaja sering kali mendorong remaja membangun dan memiliki bahasa yang
relatif berbeda dan bahkan khas untun kalangan remaja sendiri, sampai-sampai
tidak jarang orang diluar kalangan remaja kesulitan memahaminya. Dalam
perkembangan masyarakat modern sekarang ini, dikota -kota besar bahkan
berkembang pesat bahasa khas remaja yang sering dikenal dengan bahasa gaul.
Bahkan karena pesatnya perkembangan bahasa gaul ini dan untuk membantu kalangan
diluar remaja memahami bahasa mereka, Debby Sahertian (2000) telah menyusun dan
menerbitkan sebuah kamus khas remaja yang disebut dengan “kamus bahasa gaul”.
Dalam kamus itu tertera sekian ribu bahasa gaul yang menjadi bahasa remaja yang
jika kita pelajari sangat berbeda dengan bahasa pada umumnya. Kalangan remaja
justru sangat akrab dan sangat memahami bahasa gaul serta merasa lebih aman
jika berkomunikasi dengan sesama remaja mengmunakan bahasa gaul.
B.
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Perkembangan Bahasa
Aliran
nativisme berpandangan bahwa perkembangan kemampuan berbahasa seseorang
ditentukan oleh faktor-faktor bawaan sejak lahir yang diturunkan oleh orang
tuanya. Dengan demikian, jika orang tuanya
memiliki kemampuan berbahasa yang baik dan cepat, perkembangan kemampuan
bahasa anak pun juga akan baik dan cepat.
Sementara
itu, aliran empirisme atau behaviorisme justru berpandangan sebaliknya, bahwa
perkembangan kemampuan berbahasa seseorang tidak ditentukan oleh bawaan sejak
lahir melainkan ditentukan oleh proses belajar dan lingkungan sekitarnya. Jadi,
menurut aliran ini proses belajar lah yang sangat menentukan perkembangan
kemampuan berbahasa seseorang. Dari perspektif ini, meskipun kemampuan bahasa
orang tuanya kurang baik dan lambat tetapi jika proses stimulasi dan proses
belajar dilakukan secara intensif dengan
lingkungan berbahasa secara baik dan cepat, perkembangan kemampuan bahasa anak
menjadi baik dan cepat.
Adapun
aliran lain yang cenderung lebih moderat, yaitu aliran konvergensi mengajukan
pandangan yang merupakan kolaborasi dari faktor bawaan dan pengaruh lingkungan.
Menurut aliran ini perkembangan kemampuan
bahasa seseorang merupakan konvergensi atau perpaduan dari kedua faktor
tersebut.
Sedangkan
faktor lingkungan juga besar pengaruhnya terhadap perkembangan berbahasa seseorang
yaitu besarnya kesempatan yang diperoleh dari lingkungannya. Individu yang
sehari-harinya banyak berinteraksi dengan lingkungan yang kaya kemampuan bahasa nya cenderung
memiliki kesempatan lebih banyak dan lebih bagus untuk mengembangkan bahasa
nya.
Secara
rinci dapat didefinisikan sejumlah faktor yang mempengaruhi perkembangan
bahasa, yaitu sebagai berikut:
1.
Faktor umur
Bahasa seseorang akan berkembang sejalan dengan pertambahan usia
dan pengalamannya. Faktor fisik ikut memengaruhi, karena semakin sempurnanya
pertumbuhan organ bicara, serta kerja otot-otot untuk melakukan gerakan-gerakan
dan isyarat.
2.
Faktor kondisi lingkungan
Lingkungan
tempat anak tumbuh dan berkembang memberi andil yang cukup besar terhadap kemampuan
berbahasa. Penggunaan bahasa di lingkungan perkotaan berbeda dengan lingkungan
pedesaan. Demikian pula perkembangan bahasa di daerah pantai,pegunungan,dan
daerah-daerah terpencil tidaklah sama, sehingga berkembang berbagai bahasa
daerah..
3.
Faktor kecerdasan
Untuk meniru bunyi suara, gerakan, dan mengenal simbol-simbol bahasa diperlukan kemampuan motorik dan
intelektual yang baik. Kemempuan motorik berkolerasi positif dengan kemampuan
intelektual. Ketepatan meniru, mengumpulkan perpendaharaan kata-kata, menyusun
kalimat dengan baik, dan memahami maksud pernyataan orang lain sangat
dipengaruhi oleh kemampuan kerja motorik dan kecerdasan seseorang.
4.
Status sosial ekonomi keluarga
Keluarga yang berstatus
sosial ekonomi cukup baik biasanya akan mampu menyadiakan situasi yang
baik bagi perkembangan bahasa anak-anaknya. Rangsangan yang di sediakan untuk
ditiru oleh anak-anak dari anggota keluarga yang berstatus sosial ekonomi
tinggi berbeda dengan keluarga yang berstatus sosial ekonomi rendah. Hal ini
tampak dari perkembangan bahasa pada anak-anak yang hidup dari keluarga
terdidik. Dengan kata lain, pendidik dan status sosial ekonomi keluarga
berpengaruh terhadap perkembangan bahasa anak.
5.
Faktor kondisi fisik
Orang yang cacat dan terganggu kesehatannya, seperti bisu, tuli,
gagap, atau organ suara tidak sempurna akan menghambat perkembangannya dalam
berbahasa. Orang yang tuli sejak lahir umumnya tidak mampu mengembangkan
bahasanya.
C.
Analisis
Pengaruh Kemampuan Berbahasa Terhadap Kemampuan Berpikir
Tingkat kemampuan berpikir sangat berpengaruh terhadap kemampuan
berbahasa. Demikian pula sebaliknya. Orang yang kemampuan berpikirnya rendah
akan mengalami kesulitan dalam menyusun kata-kata atau kalimat yang baik,
logis, dan sistematis. Hal ini tentu saja akan menyulitkan mereka dalam
berkomunikasi.
Orang menyampaikan ide atau gagasan dengan menggunakan bahasa.
Demikian pula menangkap ide atau gagasan orang lain dilakukan melalui bahasa.
Menyampaikan dan menangkap makna ide dan gagasan merupakan proses berpikir yang
abstrak. Ketidaktepatan menangkap arti bahasa akan berakibat kekaburan persepsi
yang diperolehnya. Akibat lebih lanjut adalah hasil proses berpikir menjadi
tidak tepat . Ketidaktepatan ini diakibatkan oleh kekurangan dalam berbahasa.
D.
Analisis Pengembangan Bahasa dan Implikasinya Bagi
Pendidikan
Kelompok belajar terdiri dari siswa-siswa yang memiliki variasi
bahasa yang berbeda-beda, baik kemampuan maupun polanya. Sehubungan dengan itu,
dalam mengembangkan strategi belajar mengajar dibidang bahasa, guru perlu
memfokuskan pada kemampuan dan keragaman bahasa anak. Anak diminta untuk
melakukan pengulangan (meceritakan kembali ) pelajaran yang telah diberikan
dengan kata-kata yang disusun sendiri. Dengan
cara ini, guru dapat melakukan identifikasi tentang pola dan tingkat
kemampuan bahasa mereka. Kalimat atau cerita anak tentang isi pelajaran perlu
diperkaya dan diperluas oleh guru agar mereka mampu menyusun cerita yang lebih
komprehensif tentang isi bacaan yanag telah dipelajarinya dengan menggunakan
pola bahasa mereka sendiri.
Perkembangan bahasa yang menggunakan model pengekspresian secara
mandiri, baik lisan maupun tertulis, dengan mendasarkan pada bahan bacaan akan
lebih mengembangkan kemampuan dan membentuk pola bahasa anak. Dalam penggunaan
model ini, guru harus banyak memberikan rangsangan dan koreksi dalam bentuk
diskusi atau komunikasi bebas. Oleh karena itu, sarana pengembangan berbahasa,
seperti buku bacaan, surat kabar, majalah, dan lain-lain hendaknya disediakan
di sekolah.
BAB
IV
KESIMPULAN
DAN REKOMENDASI
A.
Kesimpulan
Perkembangan
bahasa merupakan kemampuan individu dalam menguasai kosakata, ucapan,
gramatikal, dan etika pengucapannya dalam kurun waktu tertentu sesuai dengan
perkembangan umur kronologisnya. Sesuai dengan perkembangan psikis remaja yang
sdang berada pada fase mencari jati diri maka remaja seringkali membangun dan
memiliki bahasa khas remaja. Perkembangan mutakhir bahasa khas remaja sering
dikenal dengan istilah bahasa gaul.
Ada
tiga aliran yang menjelaskan mengenai faktor-faktor yang memengaruhi perkembangan bahasa, yaitu aliran nativisme,
aliran mpirisme, aliran konvergensi.
B.
Rekomendasi
Keluarga
dan lingkungan mempengaruhi proses perkembangan bahasa pada remaja, karena di
tempat itulah anak tersebut pertama kalinya melakukan komunikasi. Sehingga
sangat perlu menciptakan suasana lingkungan, baik dalam keluarga, sekolah,
maupun masyarakat, yang memberikan suasana aman secara psikologis untuk
mengungkapkan pemikiran-pemikiran dalam bentuk komunikasi bahasa. Hal tersebut
akan membantu perkembangan bahasa remaja karena mereka leluasa dan tidak
dihantui oleh kecemasan dan ketakutan untuk mengkomunikasikan apa saja yang
dipikirkannya.
DAFTAR
PUSTAKA
Ali,
Mohammad.2004. Psikologi Remaja. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Desmita.2012.
Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Fatimah,
Enung.2006. Psikologi Perkembangan. Bandung: Pustaka Setia.
Fishman,
Joshua.1972. The Sociology Of Language. Massachusstts: New Burry House
Publishers.
Hermaji,
Bowo.2014. Penggunaan Bahasa Alay
Pada Sms Di Kalangan Remaja. Cakrawala
volume 8, Mei 2014.
Rukiah,
Enung.2010. Ragam Bahasa Remaja Puteri Dalam Percakapan Informasi Di Kampus
Upi Tasikmalaya. Jurnal sang guru volume 1 nomor 2 2010.
Yuliati,
Nova.2014. Bahasa Gaul Remaja Di Media Sosial. ISSN 2089-3590. Universitas Islam Bandung.
Yusuf,
Syamsu.2004. Psikologi Perkembangan Anak Dan Remaja. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.